Saturday, March 10, 2012

Kiat Mengobati Penyakit Bakhil

Oleh : Mahsun Salim Hamdan
Allah dan RasulNya sangat menganjurkan kepada orang-orang mukmin untuk menjadi insan yang dermawan dan mengobati penyakit bakhil.Orang yang dermawan disediakan oleh Allah Swt imbalanyang berlipat, dan kemudahan urusan dunia dan akhiratnya.Sedangkan bagi yang memiliki sifat bakhil atau kikir, diberikan ancaman dan azab yang besar.

Saudaraku, marilah kita renungkan sejenak uraian hikmah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu. Beliauberkata : "Orang yang bakhil atau kikir tidak bisa terlepas dari salah satu tujuh perkara berikut : (1). Ketika ia mati, hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskan dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidakdiperintahkan Allah; (2). Allah akan membangkitkan penguasa zhalim yang akan merenggut seluruh hartanya setelah menyiksanya terlebih dahulu. (3). Allah menggerakkan dirinya untuk menghabiskan harta bendanya. (4). Muncul ide pada dirinya untuk mendirikan bangunan di tempat yang rawan bencana, sehingga bangunan tersebut semua harta yang disimpan di dalamnya lalu ludes. (5). Dia ditimpa musibah yang dapat menghabiskan hartanya, seperti tenggelam, terbakar, mengalami pencurian, dan sebagainya. (6). Dia ditimpa penyakit kronis sehingga hartanya habis untuk berobat. (7). Dia menyimpan hartanya di sebuah tempat, kemudian ia lupa tempat itu, sehingga hartanya hilang."

Bila seseorang terjangkit sifat kikir ia telah memiliki sifat yang buruk yang perlu segera diperbaiki. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Sifat yang paling buruk pada seseorang adalah kikir yang berkeluh kesah serta takut yang kecut," (Shahih, HR Bukhari), dan sifat yang sangat buruk itu tidak patut pada diri orang mukmin, karena karakter orang mukmin itu dermawan, suka memberi, belas kasih, ringan tangan, suka berkurban di jalan Allah, peka terhadap keadaan saudara muslim lainnya.

Oleh sebab itu, agar terhindar dari ancaman dan azab Allah, perlu segera mungkin mengobati  penyakit bakhil ini, dan pengobatannya dapat dilakukan dengan cara memotong penyebab kebakhilan. Adapun penyebab utama kebakhilan adalah cinta harta, yang biasanya  disebabkan oleh(1) Cinta syahwati yang suka menahan harta karena berangan-angan panjang dan lupa kematian, (2) Ingin menyimpannya dan mengabadikan untuk anak keturunan (3) cinta terhadap harta dan takut berlebihan hartanya tidak mencukupi ketika berusia lanjut.

Untuk itu ketiga akar penyebab itu harus dicabut, dan tahapan-tahapan terapi pengobatannya adalah sebagai berikut:

  • Hadirkan kemauan untuk menghilangkan sifat bakhil dan berkeinginan kuat menjadi seorang dermawan
  • Memahami bahwa menjadi orang yang bakhil itu dicela banyak orang dan tidak disukai oleh Allah, dan sebaliknya bila menjadi dermawan termasuk golongan hamba Allah yang terpuji.
  • Hendaknya senantiasa takut dengan azab besar yang diancamkan Allah kepada yang memiliki sifat bakhil
  • Memahami bahwa mendermakan harta jauh lebih baik keadaannya dari pada menahannya, baik di dunia maupun di akhirat.
  • Hendaknya berusaha sekuat mungkin untuk tidak berlebihan mencintai harta, dan menyadari bahwa dalam harta kita terdapat hak bagi yang lain.
  • Mewaspadai bisikan syaitan dan hawa nafsu yang menakut-nakuti kefakiran.
  • Membiasakan berderma semata-mata karena Allah bukan karena yang lain.
  • Dan agar tidak terasa berat, anggarkan pada setiap penghasilan untuk disisihkan sebagai sedekah amal kebajikan, tolak bala’, dan tabungan investasi yang akan setia menemani  perjalanan panjang kita di alam dunia, alam kubur dan alam akhirat hingga menghadap Allah kelak.

Ingat! banyak orang yang salah pilih kekasih. Harta dijadikan kekasihnya  yang sangat dicintai. Bila hal ini terjadi, maka kita akan tertipu, karena harta itu tidak akan berada di sisi kita selamanya. Wallahu’ a’lam bish-shawab.